I'll Try My Best
Malam itu keadaan sedang lumayan dingin. Aku sedang membuatkan teh manis, sambil mengaduk-ngaduk teh itu aku memandangi bulan yang begitu terang menyinari kegelapan di luar sana. 10 tahun berlalu dalam sepi. Tak pernah ada suara rengekan, tangisan manja yang selalu ku harapkan. “Mae! Mana tehnya? Lama sekali!” Aku tersentak mendengar suaranya. Aku pun segera membawa teh manis itu padanya. Ia terlihat sangat sibuk dengan pekerjannya. Ia langsung menyeruput teh itu. Aku berusaha terus tersenyum sambil memandanginya. Aku pun duduk tak jauh dari dirinya. “lain kali gulanya jangan terlalu banyak, nanti aku bisa kena diabetes. Kamu kok kayak yang gak pernah belajar dari sebelum-sebelumnya. Kita kan sudah lama bersama. Masa kamu tidak hafal-hafal! Lyra saja sudah hafal dengan kesuakaanku!” JLEB! Nama itu lagi. Selalu dia. “Iya mas, maaf.. Sedang sibuk sekali ya mas?” Aku mencoba mengalihkan pembicaraan. “Iya. Aku dipercaya si bos untuk mengerjakan proyek baru.” “oh......