Bangunkan Aku Pukul 7!

sebelumnya di : Menanti Lamaran

Rasanya memang luar biasa indah. Setelah hampir 4 tahun bersamanya meski sangat jarang menyinggung-nyinggung masalah menikah. Sudah lama sebenarnya aku ingin membahas hal itu. Namun kadang aku tak sanggup untuk menanyakan hal itu. Melihat kerasnya dia bekerja demi membuktikan dihadapan orang tuaku membuatku cukup yakin bahwa dia serius menjalani hubungan ini. Hingga aku juga menyibukkan diri dalam berbagai usaha. Dan pada akhirnya dia menjadi pelamarku yang terakhir yang langsung aku terima. Kebahagiaan itu memang tak pernah diduga datangnya. Ooh... Tuhan begitu baik padaku. Dan dia sekarang ada di hadapanku!

Sepanjang jalan pulang, meski gelap hanya bercahayakan lampu saja aku dan dia berjalan serempak tanpa berpegangan tangan. Dia memang sangat menghormatiku meskipun aku tidak berjilbab. Dia pun sengaja menyimpan kendaraannya di rumah temannya hanya untuk berjalan kaki denganku. Ahh... Restu. Kamu memang yang paling membuatku bisa terjatuh. Terima kasih Tuhan!

Rumahku tampak sepi dari luar. Namun ku pikir memang keadaan di dalamnya pun sama. Sudah sepi. Mereka pasti sudah terlelap. Sudah hampir pukul 12 malam, 5 menit kemudian sudah pasti hari ini berlalu dan berganti menjadi hari berikutnya. Dia telah melakukan tugasnya dengan baik malam ini. Membuatku menjadi wanita yang paling bahagia. Dia sudah mengantarku pulang dalam aman, utuh, tanpa cacat.
“Han...”
Aku hanya menjawab panggilannya dengan tatapan yang begitu dalam.
“Hanna Daelenova...,” ucapan yang sekarang terdengar terlalu lirih. Ada apa ini?
“Iya? Kenapa Tu?!” aku mulai merasa cemas dengan nada suaranya. Jarang sekali dia bernada seperti itu kecuali ada yang dia cemaskan.
“Bangunkan aku pukul 7!”
“Heh?”
“Pokoknya bangunkan aku pukul 7! Selamat malam Cinta! ” Ucapnya sambil meninggalkan aku di depan pintu.
***
“Hallo? Bangun sayang... sudah pukul 7...”
“Oh.. iya sayang.. makasih..”
“emang mau ada apa sih?”
“ada kerjaan. Udah yah. Mau mandi. Kamu juga mandi sanah..”
Tuttt... tuttt..tutt...
Belum sempat aku membalasnya, telpon sudah tertutup begitu saja. Arrrrgggghh!! Ada apa ini! Baru sekarang Restu seperti ini. Ada yang dirahasiakannya kah?
***
“Bu, ada kiriman makan siang..”
dari siapa? Restu kah?
“bawa sini Dan!”
Wow tekwan! Makanan favoritku! Sudah pasti ini Restu yang kirim.
Ketika aku membuka bungkusannya. Aku menemukan secarik kertas pendek dengan tulisan...
“Selamat makan siang Ibu Assisten Manager :) “
Assisten manager? Siapa? Aku kan owner?
Tidak lama kemudian ponselku berdering.
SMS. Restu. ??
#13HariNgeblogFF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETAI dan JENGKOL Sahabat sejati yang tak akan terpisahkan

2 manusia

Lalat Dalam Kesehatan ???