My Ex. Secret Admirer
Setiap orang yang memandangi, memperhatikan seseorang, pasti ada hal yang menarik dari orang tersebut. Entah yang menarik itu bersifat positif atau negatif. tak perlu banyak hal meski hanya satu namun bisa membuat kita tertarik. Itulah penjelasan singkat tentang rasa 'kagum'. ketertarikan ini yang banyak makna. dimana setiap orang memiliki persepsinya masing-masing. setiap sudut pandang berbeda adanya. itu pula yang aku alami.
seorang
perempuan terhadap sesosok laki-laki adalah hal yang lumrah di
kehidupan ini. Bahkan normal dan wajar dalam kebiasaannya. Ada yang
diam-diam, blak-blak'an, juga 50:50. Dan aku? Nanti kalian bisa
simpulkan sendiri. :)
Jadi
ceritanya berawal saat acara PPBN di kampus. simpelnya itu ospek untuk
seluruh fakultas secara bersamaan. Karena acara ini untuk satu kampus,
otomatis yang membina kami (para mahasiswa baru) adalah senior-senior
dari berbagai fakultas. Setelah para mahasiswa baru terbagi menjadi
beberapa kompi yang terdiri dari mahasiswa baru dari beragam fakultas,
kami dikenalkan dengan para kakak pembina. Sebut saja kakak ekonomi, sastra indo, dan inggris.
Aku
sama dengan yang lain, perlahan mengikuti ospek yang buatku sangat
membosankan. Sampai akhirnya aku melihat penampilan kakak pembina kompi
kami yang berasal dari fak.ekonomi berdiri di depan semuanya. Berbicara
layaknya orang penting di sana. Dan entah darimana datangnya, aku mulai
senang melihatnya. Mungkin aku mengaguminya? :P
Sempat
keheranan sendiri ketika teman-teman yang lain merumpi tentang
kakak-kakak senior yang sama sekali bukan dia. Mereka banyak mengagumi
kakak-kakak berwajah cling dengan tatapan penuh rayuan menebar
kepesonaan. Hadeuuuh.... Dan ketika aku bercerita bahwa aku tak
mengaguminya. Mereka hanya mencibir. Mungkin menyatakan aku kurang atau
tidak normal secara tidak langsung. Mereka bertambah aneh ketika aku
bilang aku suka melihat kakak ekonomi. Hening. Mereka semua seperti
menelan ludah bersamaan. Tak mampu lagi berkata-kata. Hahahaa....
Todak
mengherankan juga sih mereka sampai segitunya. Kalau ku gambarkan,
kakak ekonomi itu secara fisik tidak terlalu menarik. Tidak putih, tidak
terlalu tinggi dan juga pendek. Dan satu hal yang teman-teman gak suka
tapi aku suka. Kakak itu jutek.
----------- bersambung dulu yeee... :D
waiting yaaa.... :)
mari kita lanjutkan......... -----------------
mari kita lanjutkan......... -----------------
Entah kenapa aku memang begitu. Ketertarikan
itu ada karena kejutekannya. Karena menurut teman-teman yang baru berkenalan
denganku sering berkata jutek juga, mungkin? Tapi kebanyakan memang orang-orang
yang awalnya terlihat jutek ternyata menyenangkan loh! (pengalaman pribadi)
Balik lagi ke kakak ekonomi itu,
jadilah aku secret admirernya untuk beberapa tahun. Hahaa itu karena aku belum
berkesempatan untuk berteman dengannya. Kalau membayangkan semua kejadian itu
lucu. Diantaranya:
- Teman sekosan yang anak ekonomi kenal sama dia (udah jelas pasti), dan dia bilang kakak itu baru saja jadian dengan temannya. Kecewa? Nggak sama sekali. Toh aku cuma penasaran dengan sifat juteknya. Dan aku waktu itu selepas PPBN malah jadian sama teman satu kompi. Jadi jelas itu terjadi jauh sebelum aku tahu dia sudah bersama pacar barunya. Heee..
- Dapet nomor hp-nya dari teman sekosan tadi, dan iseng-iseng gangguin yang punya nomor meskipun cuma sekali. Hahaaa
- Ketawa bersama teman-teman kampus dan bergetar sendiri ketika berlintasan dengannya di kampus. Berusaha memampang wajah datar/biasa ketika berpapasan, dan senyum-senyum kemudian tertawa terbahak-bahak bersama teman-teman. Lucunya waktu itu bahkan bisa sampai lompat-lompat. Hahaaaa (dulu Cuma teman kosan n kampus yang tahu masalah ini, sebelum akhirnya sekarang aku publish) heheee
- Sekitar tahun 2008 akhir atau 2009 awal, baru buat akun facebook dan nemu dia di akun sodara. Sambil cengar-cengir sendiri langsung nge-add. ----> gak lama, langsung confirm! Yipiii!!
- Kirim wall pertama ke wall-nya. Apa yah? Kalau gak salah ngadu kalo waktu PPBN dia jutek gtu. Hehee
- Dan gak lama wall-nya dibalas. Hahaaa pingin lompat-lompat lagi rasanya. Hahaaa akhirnya cerita ini itu. Cerita aku sodaranya A. Pada akhirnya dapat juga kesempatan berteman dengannya dan mengenalnya. Ternyata memang terbalik dari apa yang terlihat awalnya. Orangnya selain memakai bahasa bogor yang kasar tapi suka bikin ngakak. Hahaaa
- Waktu itu pacar sempet tau dan cemburu berat. Hihiiii
- Kejadian paling nekad adalah ketika kakak itu wisuda. Dan aku telah berjanji akan datang ditemani teman kosan dan kampus. Rasanya memang agak aneh. Sedikit agak mual, gugup, karena untuk kali pertama menyapanya langsung di hari itu. Karena selama terjadi pertemanan pun semua hanya terjadi di fb. Matahari kian meninggi, para wisudawan pun bubar. Melihat banyak wisudawan jadi tambah bingung, gugup, begitulah. Sampai aku diingatkan untuk beli bunga oleh temanku. Sempat ragu untuk membelinya hanya saja temanku bilang “kapan lagi ketemu? Siapa tahu habis ini gak akan ernah ketemu lagi?!” inget banget deh sama pesan itu. Akhirnya beli seikat bunga warna putih (sengaja beli warna putih, tar dikasih merah malah kegeeran -_-“). Aku dan temanku mencari-cari kakak itu diantara ratusan orang yang ada. Ketika teman-temanku mulai mengalah karena tak kunjung ketemu juga, tak lamaaku malah melihatnya dengan jelas. Di sana bersama pacarnya. Hihiii nah loh? Sudah ketemu? Terus harus gimana? Dinginlah tangan ini. Sedangkan teman-teman malah memintaku untuk segera memberikan bunga itu. Hadeuuuh... ini pertama kalinya ngasih bunga ke cowok seumur hiduuuupp! Nge-blank banget deh otak waktu itu. Dan demi segala keamanan dan kenyamanan yang ada, biar tidak terjadi kesalah pahaman dengan siapapun (pacar kakak itu), akhirnya aku pinjam pacar temanku untuk menemaniku dan pura-pura jadi pacarku. (sekarang pacarnya temanku itu udah jadi suaminya teman aku itu) heheee udah dapet izin minjem cowok orang, akhirnya aku datengan juga tuh kakak. Dengan berusaha memasang tampang yag amat sangat sewajarnya ku sapa dia, dan memberi selamat kepadanya. Gak lupa sama seikat mawar putih. Gugup?banget!! sedangkan pacarnya dan teman-teman kakak itu malah cengar-cengir ngeliat semua itu. Ah, bodo amatlah. Yang penting semuana tersampaikan dan aku berfoto dengannya. Hahaaiii kalau ingat lagi peristiwa itu serasa pingin nguburin diri langsung. hahaaa
- Semua pertemanan yang ada tetap berlanjut dengan sewajarnya. Bahkan dia sempat jadi tempat ceritaku. Banyak solusi yang lumayan membantu meskipun mesti bersabar karena terus-terusan dibilang autis. >_< bahkan ketika galau menghadang dikala skripsi macet dan sidang menghantui, dia jadi salah motivator yang kuat. heheee
- Acc skripsi, acc sidang, akhirnya lulus juga. Giliran aku yang wisuda, pacar sudah jelas gak bisa datang. Dan teman mengingatkanku bahwa aku sekerang yang harus dapat seikat bunga dari kakak itu. Aku memang bilang bahwa aku memang wisuda bulan itu, mengharap seikat bunga itu kembali walaupun gak maksa. Tapi ternyata itu orang datang juga sambil nyariin, ditemenin sama temennya. Foto lagi deh! :D di lihat mama dan keluarga itu rasanya... nano-nano. (mama tau ceritanya dari awal).
- Setelah semuanya selesai dari kampus, sudah lama tak pernah berjumpa lagi. Cerita-cerita pun jarang. Malu rasanya bercerita dengannya. Hahaaa aku sudah dewasa, rasanya sudah cukup untuk menyelesaikan masalah sendiri. Tana harus diketahui orang lain.
Begitulah sepenggal cerita tentang masa-masa ngampus. Kalo lucu yang tertawalah, kalo nggak, ya mingkem aja sonoh! Hahaaa... The End ya sob!
do i see someone familiar ? *smirking*
BalasHapusheheheeee
BalasHapus